Daun
pandan merupakan salah satu komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang
potensial dan bermanfaat sebagai bahan baku barang kerajinan. Pada awalnya dari
pandan hanya dibuat barang kerajinan berupa tikar. Sesuai dengan permintaan pasar dan seiring
dengan waktu, kerajinan pandan dibuat menjadi berbagai macam bentuk, seperti
tas, sandal, kotak hantaran, box file, topi, dan lain sebagainya.
Kerajinan dari pandan banyak diminati turis mancanegara. Pandan termasuk
serat alam yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kerajinan. Peluang
pasar aneka kerajinan berbahan dasar pandan sangat besar. Mengingat kerajinan
tersebut ramah lingkungan dan bernilai seni tinggi.
Saat ini ekspor kerajinan dari pandan sangat meningkat. Negara tujuan
ekspor kerajinan pandan adalah Amerika, Afrika, Eropa, dan Asia. Pandan mudah
didapat di sebagian wilayah di Indonesia dan harga yang murah. Walaupun bahan
baku yang murah, namun kerajinan berbahan dasar pandan memiliki nilai jual yang
tinggi. Kreativitas dalam membuat kerajinan sangat penting karena tren pasar
akan selalu berubah. Produsen kerajinan hendaknya memiliki inovasi-inovasi baru
untuk menjaga kelangsungan usahanya.
Dalam pembuatan kerajinan pandan ini,
permasalahan yang sering terjadi adalah pada waktu pewarnaan dan pengeringan. Pewarnaan dan
pengeringan yang kurang baik akan menurunkankan kualitas barang
kerajinan. Barang kerajinan akan cepat
lembab dan pewarnaan yang tidak merata.
Selain itu proses pemotongan dan pelemasan daun juga menjadi kendala
sehingga terkadang produk kerajinan pandan menjadi lebih tegang dan kasar
Kerajinan tas anyaman dari daun pandan
memiliki daya pikat yang tinggi bagi konsumen dalam maupun luar negeri. Ini
terbukti dengan permintaan kerajinan yang terus meningkat, meski saat ini
menghadapi krisis keuangan global.
Tas anyaman dari daun pandan selama ini cukup favorit di mata konsumen mancanegara. Selain bentuk tas yang menarik dan indah, cocok dipakai saat kemana saja, baik belanja, kerja, kuliah dan lainnya.
Tas anyaman dari daun pandan selama ini cukup favorit di mata konsumen mancanegara. Selain bentuk tas yang menarik dan indah, cocok dipakai saat kemana saja, baik belanja, kerja, kuliah dan lainnya.
Mahmudah, pengelola home industri mengaku,
sejak awal produksi tas unik daun pandan telah di minati di berbagai daerah
besar, seperti Yogyakarta, Surabaya dan Jakarta, termasuk menerima pesanan dari
Italia dan Perancis. Mahmuda mengaku mendapatkan omzet hingga puluhan juta
rupiah dari usahanya tersebut.
Tas daun pandan kombinasi dengan bordiran,
tergolong baru di mata konsumen sehingga, permintaannya dari pasar mancanegara,
sampai sekarang ini ramai dan lancar saja. Tas daun pandan bordiran umumnya
berisi gambar atau lukisan serta tulisan. Tas natural daun pandan kombinasi
bordiran ini dapat dijual hingga Rp. 1.500.000/pcs nya. tergantung tingkat
kesulitan pembuatannya. Tas daun pandan lebih lentur sifatnya dibanding tas
anyaman dari daun lontar misalnya. Kondisi inilah yang mebuat konsumen lebih
memilih tas daun pandan.
Pemasaran barang-barang kerajinan bisa di atur di dalam atau di luar negeri. Hal yang
perlu diperhatikan dalam pemasaran produk kerajinan adalah keunggulan produk
dan segmentasi pasar. Seorang produsen harus fokus pada keunggulan produknya.
Keunggulan produk yang dimaksud seperti kualitas produk, desain yang selalu
up-todate, harga yang terjangkau, dll. Segmentasi pasar adalah target
pasar yang akan dituju. Hal ini penting karena menentukan lokasi pemasaran yang
akan dilakukan. Pemasaran kerajinan bisa dilakukan di obyek wisata, toko seni,
butik, toko cinderamata, lokasi pagelaran seni, pameran, dan pasar seni.
Kebutuhan modal untuk membuka usaha kerajinan pandan
tidak besar. Usaha kerajinan pandan dapat dimulai dengan modal kecil. Oleh
karena itu, ini merupakan peluang bagi para calon usahawan untuk segera
bergerak memulai usaha kerajinan pandan. Peluang usaha kerajinan dari pandan
masih terbuka lebar. Hal ini dapat dilihat dari permintaan pasar yang terus
meningkat. Bisnis kerajinan pandan sangat menguntungkan karena tren kerajinan dunia pada masa yang akan
datang masih akan fokus pada bahan-bahan yang ramah lingkungan.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan
keanekaragaman hayati. Kekayaan Indonesia tersebut mendorong pertumbuhan
industri kerajinan berbahan serat alam. Kerajinan berbahan serat alam akan
terus berkembang seiring dengan bertambahnya kebutuhan dunia.
Referensi :
Andryan. 2010. Bisnis Kerajinan Pandan Sangat
Menguntungkan. Diakses dari bisnisUKM.com [5/04/2013][19:35 WIB].
Anonim. 1984. Teknologi Disain dan Peralatan
Pengolahan Daun Pandan sebagai Bahan Baku Industri Kerajinan. Balai Besar Industri Kerajinan dan
Batik. Yogyakarta.
Polman. 2013. Aplikasi Pembuatan Pandan Craft dari
Keterampilan Panjahit Hingga Teknologi Pengolahan Bahan Baku Daun Pandan.
Diakses dari www.polman-babel.ac.id/home/news/136 [5/04/2013][19:00 WIB].
________. 2010. Tas Daun Pandan Laris Manis Hingga Ke
Luar Negeri. Diakses dari www. Berita86.com [5/04/2013][19:40 WIB].
Winarni, I. 2008. Peningkatan Teknik Pengolahan Pandan
(Bagian I) : Pewarnaan dan Pengeringan. Pusat Litbang. Bogor